Studi Banding DEMA FEBI ke UIN Imam Bonjol Padang

Pada tanggal 7 Desember 2018, kami tiba di kota padang, kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatera sekaligus ibu kota dan Provinsi Sumatera Barat, Indonesia.

Keindahan kota Padang bisa dirasakan dan dilihat dari darat maupun dari atas awan, panorama yang sangat eksotis. bagaimana mata tidak takjup memandang pesona alam, deretan gunung dan bukit dihiasi pantai-pantai nan bersih.

Tujuan kami saat itu adalah untuk melakukan studi banding ke kampus UIN Imam Bonjol Padang, ingin berbagi pengalaman dan cerita dengan mahasiwa/i di sana khususnya dengan Ormawa yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Gedung Fakultas EBI terletak di atas bukit yang sejuk dan di kelilingi aliran sungai bangek yang jernih, sungguh hawa yang sangat menenangkan mata dan hati.

Kami disambut dengan sangat ramah dan hangat oleh mahasiswa/i dan dosen di fakultas tersebut. Tepat pada tanggal tersebut kegiatan studi banding kami di awai dengan seminar nasional yang bertema “Membangun generasi milenial menuju penguatan pondasi ekonomi syariah di Indonesia”, saat itu pemateri pertama menjelaskan tentang prospek ekonomi syariah di Indonesia, dan kemudian pemateri kedua menjelaskan tentang enterpreneurship.

Pembahasan yang sangat menarik menurut saya pribadi, membuat saya mengacungkan tangan untuk bertanya dan bertanya, hingga saya dapat apresiasi dan diberikan bingkisan sebagai doorprize, senangnya hati saya, bagaimana tidak, selain mendapat ilmu yang bermamfaat saya dapat hadiah dan foto bersama pemateria serta dosen – dosen di fakultas tersebut. Alhamdulillah .

Setelah acara seminar nasional berakhir, kami berkumpul di sekretarian DEMA FEBI UIN Imam Bonjol untuk makan siang.
Kemudian kami sharing tentang keorganisasian dan dan sistem – sistem yang menaunginya serta bagaimana merealisasi anggaran dengan bijak.

Alhamdulillah kami mendapatkan ilmu yang sangat berguna untuk kelancaran dan kelanjutan organisasi mahasiswa di IAIN Lhokseumawe, khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Salah satunya ialah tentang struktur kepengurusan dan sistem kepanitiaan ketika ada program acara. Menarik untuk disimak, saat acara akan dan sedang berlangsung tidak ada satu pun pengurus DEMA yang bekerja, yang melakukan semua itu adalah mahasiswa/i baru yang terpilih dan diSKan oleh DEMA dan disebut sebagai “anggota binaan baru”, pengurus DEMA hanya bertugas sebagai penanggung jawab. Berbeda dengan kita, seluruh kegiatan baik iu seminar, lomba maupun yang lainnya, tetap pengurus DEMA yang harus bekerja keras demi sukses dan jalannya suatu acara.