Observasi Bisnis Usaha Kreatif dan Kerajinan Sanggar Asri Kota Langsa Provinsi Aceh

Pada hari Rabu, 1 Mei 2024, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) jurusan Ekonomi Syariah semester 6 unit 2 melakukan observasi ke “Sanggar Asri”, yang berlokasi di Komplek BTN Seuriget blok G, Serambi Indah, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa. Tujuan dari observasi ini yaitu untuk menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa dalam bidang Usaha kreatif & kerajinan pembuatan gerabah. dibawah pengawasan dan bimbingan Bapak Zulfikar, S.Sos., M.S.M. Selaku dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan, mahasiswa diajak untuk mengeksplorasi pengetahuan tentang potensi bisnis di bidang kerajinan kreatif, yang diyakini akan menjadi peluang bisnis untuk dimasa yang akan datang.

Pada kesempatan kali ini mahasiswa FEBI IAIN Lhokseumawe disambut langsung oleh pemilik usaha Sanggar Asri yaitu Bapak Aswan S Dirja dan istri beliau.  Sanggar Asri ini merupakan tempat pelatihan seni dan kerajinan pembuatan gerabah, yang didirikan sejak tahun 1991, tetapi  hanya berfokus pada kerajinan seni lukis, taman dan ukir kayu. Pada tahun 2007 barulah Bapak Aswan mulai menjajaki kerajinan gerabah, karena bahan baku tanah liat yang cukup bagus disekitar Kota Langsa, dan belum adanya masyarakat Aceh yang membuka usaha kerajinan gerabah. Untuk pemasokan tanah liat itu sendiri di ambil langsung dari Langsa, Aceh Taming serta Idi Cut.

Bapak Aswan dalam sambutanya menjelaskan harga kerajinan gerabah yang dijual sangat bervariasi tergantung jenis, bentuk dan motif, penghasilan gerabah sebelum covid mencapai 15 juta perbulan (laba bersih), dalam masa covid penghasilan pak Aswan mencapai 5 juta perbulan belum termasuk laba bersih. Setelah covid penghasilan bapak Aswan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Harga gerabah di sanggar asri mulai dari Rp. 20.000 sampai dengan Rp. 15 juta/unit, terganung bentuk, ragam, motif dan besarnya.

Pembuatan seni ini memicu motif semanarik mungkin merupakan salah satu cara bapak Asawan untuk menarik pembeli ditengah lebih banyaknya pilihan konsumen juntuk mengisi dan menghias barang rumah tangga selain dari gerabah. Upaya melestarikan seni terapan gerabah, bapak Aswan ini bukan orang yang pelit ilmu, pada waktu sebelum covid berlangsung bapak Aswan juga mengajarkan pembuatan seni terapan gerabah ini kepada mahasiswa, siswa-siswi yang ingin belajar secara gratis.

Mahasiswa juga banyak berdiskusi dan belajar cara pembuatan gerabah di sanggar asri ini, bagaimana proses produksi untuk mengelola bahan baku tanah liat, tungku pembakaran, alat putar, pompa air, kuas dan pisau gores. Diskusi semacam ini membantu mahasiswa memahami aspek ekonomi dan keuangan dalam kehidupan mereka serta membagikan pengalaman dan pengetahuan tentang berbagai transaksi dan cara pembuatan gerabah di sanggar asri.