DOSEN FEBI IAIN LHOKSEUMAWE TERPILIH DALAM PERHELATAN AKBAR AICIS KE XX

Lhokseumawe – Sivitas Akademika FEBI IAIN Lhokseumawe turut berbahagia pada tahun ini karena empat dosen FEBI IAIN Lhokseumawe terpilih dalam selected paper pada kegiatan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke XX yang diselenggarakan secara virtual di Surakarta. Ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia ini merupakan acara tahunan yang rutin digelar. Kegiatan ini sempat diundur selama satu tahun akibat mewabahnya virus Covid-19.

Keempat dosen FEBI IAIN Lhokseumawe terpilih dalam selected paper yang terdiri dari 72 panel, dimana sebelumnya terdapat 300-an panel yang mendaftar. Keempat dosen tersebut adalah Dr. Mukhtasar, S.Ag.,MA. (Panel ke 15), Dr. Harjoni, S.Sos.I.,M.Si. (Panel ke 17), H. Angga Syahputra, S.E.I.,M.E.I.,CBPA (Panel ke 15) dan H. Ramadhan, Lc.,M.A. (Panel ke 19).

Dr. Mukhtasar yang juga menjabat Dekan FEBI IAIN Lhokseumawe memaparkan kebahagiaan dan kebanggaannya karena dosen di lingkungan FEBI IAIN Lhokseumawe mampu bersaing dan terpilih dalam ajang bergengsi tahunan yang diselenggarakan oleh Kemenag RI. Hal ini juga membuktikan bahwa FEBI IAIN Lhokseumawe mampu berdiri sejajar dengan teman-teman lainnya dari berbagai daerah di Indonesia, ujarnya. Dekanat juga terus memberikan dukungan kepada seluruh sivitas akademika untuk terus mengasah kemampuannya baik secara akademis maupun nonakademis untuk berlaga di pentas nasional.

AICIS ke XX merupakan konferensi internasional sebagai wadah bertemunya para ilmuan, akademisi dan praktisi dari berbagai keahlian dan bidang dalam rangka membahas isu-isu terbarukan guna memberikan sumbangsih bagi kemajuan dunia Islam. Acara ini berlangsung pada 25-29 Oktober 2021 dimana sebelumnya sempat diagendakan pada Desember 2020 di Bengkulu dan awal 2021 di Semarang. AICIS ke XX mengusung tema “Islam in a Changing Global Context: Rethinking Fiqh Reactualization and Public Policy”. Kegiatan ini sendiri dibuka oleh Wapres RI KH. Ma’ruf Amin. Kegiatan ini diharapakan dapat menjadi miniatur studi keislaman di Indonesia, dan menjadi wahana untuk sikap moderasi beragama, wadah destinasi keilmuan bagi sejumlah PTKI di Indonesia, serta meningkatkan jejaring akademis. (AS)