Zahrul Baizhak Khalish, lahir 20 tahun lalu tepatnya pada 6 juli 1999. Sosok dara Lhokseumawe yang mahir mengaji, sehingga sudah berulang kali menjadi juara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) baik di Kota Lhokseumawe hingga tingkat Nasional.
Gadis cantik nan salehah ini tinggal bersama orang tuanya di Desa Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. Memiliki paras cantik dengan banyak prestasi, tidak pernah membuat dirinya menjadi sombong. “Alhamdulillah orang tua saya selalu mendidik kami semua dengan baik, termasuk selalu mengingatkan agar tidak menjadi orang yang sombong,” ujarnya ketika diwawancarai.
Mahasiswi Semester V Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Lhokseumawe ini menceritakan, dirinya mulai belajar mengaji sejak kecil, kebetulan kedua orang tuanya yaitu Ishaq Zubaily IBR dan Yuli Herlina juga merupakan guru mengaji.
Bermodalkan suara merdu ditambah kegemarannya mengaji, Zahrul Baizhak percaya diri mengikuti MTQ Tingkat Kota Lhokseumawe pada tahun 2010, ketika ia masih duduk di bangku kelas VI SD Negeri 1 Banda Sakti Lhokseumawe.
Tampil perdana, dia pun langsung menjadi juara di cabang Tartil. Zahrul Baizhak pun berhak mewakili Lhokseumawe ke MTQ tingkat Aceh.
Pada ajang yang diikuti peserta dari seluruh Kabupaten/Kota di Aceh ini, ia kembali menorehkan prestasi dengan menjadi juara. Sehingga dara salehah ini diberi kepercayaan untuk mewakili Aceh ke tingkat Nasional di Bengkulu Tahun 2010. “Alhamdulillah, saat di tingkat Nasional, saya berhasil menjadi juara harapan dua”, Katanya.
Zahrul Baizhak mengaku tidak ingat persis prestasi apa saja yang pernah diraihnya di ajang MTQ. Namun, peringkat pertama selalu ia raih di MTQ Kota Lhokseumawe, sehingga ia dipercayakan untuk berkompetisi di tingkat provinsi. Termasuk pada MTQ Aceh tahun 2019 di Sigli, Zahrul Baizhak akan tampil dicabang Qira’at Sab’ah Murattal. “Semoga kali ini saya bisa kembali tampil baik hingga bisa menjadi juara di MTQ ini,” pungkasnya.