Jakarta – Acara The Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke 19 Tahun 2019, tepatnya tanggal 1-4 Oktober 2019 di Mercure Batavia Hotel, sangat meriah dan berbeda dengan AICIS tahun sebelumnya. Perbedaan tersebut terlihat pada beberapa hal, di antaranya, tema sentral yang diangkat kali ini berkaitan dengan isu yang hangat-hangatnya dalam negeri yaitu: Digital Islam, Education, and Youth: Changing Landscape of Indonesian Islam. Di samping itu, kali ini acara AICIS tidak hanya dihadiri para undangan dari selected panel, tetapi juga open panel, Litamdimas panel, dan para partisipan dan panelis undangan lainnya, serta ada 12 Jurnal terindeks scopus yang menjadi mitra AICIS kali ini untuk menerbitkan naskah artikel dari para pembicara panel AICIS kali ini.
Acara AICIS tersebut pada dasarnya diselenggarakan tidak hanya dalam rangka menarik minat para peneliti dan ilmuan untuk datang, tetapi juga untuk memperkenalkan beragam budaya Indonesia. Melalui AICIS, diharapkan menjadi sarana akademik bagi para peneliti untuk membagikan hasil penelitian mereka, mendiskusikan dan menyebarluaskannya. Ini juga merupakan forum bagi para ilmuan untuk mengembangkan jaringan dan kerja sama, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional. Dan pada akhirnya, acara AICIS diharapkan sebagai forum di mana para ilmuan Indonesia dapat berpartisipasi dalam wacana akademik internasional yang pada gilirannya memperkenalkan mereka kepada khalayak internasional dan lingkungannya.
Tak heran bila even AICIS setiap tahunnya dinantikan dan sangat diminati para dosen Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri maupun Swasta di Indonesia. Di samping menjadi ajang acara reuni dengan teman-teman yang pernah menjadi pembicara AICIS pada tahun sebelumnya, maupun reuni dengan teman kuliah S2 atau S3 di dalam maupun di luar negeri, sekaligus mendapatkan materi yang bermutu dari kajian-kajian yang terbaru terkait isu-isu terkini. Prestise dari acara AICIS ini membuat setiap para pembicara setiap tahunnya merasa dirinya sangat beruntung terpilih menjadi pembicara panel dalam acara AICIS tersebut, dan salah satu peserta yang beruntung mengikuti acara AICIS ke 19 tersebut adalah Dr.Harjoni Desky, M.Si Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Lhokseumawe.
Dr.Harjoni Desky diundang untuk mempresentasikan artikelnya yang berjudul: The Analysis of Behavioral Intention of Customers on the Conversion of Bank Aceh. Artikel tersebut membahas perilaku nasabah Bank Aceh pasca konversi menjadi Bank Aceh Syariah. Papers saudara Harjoni masuk dalam panel Modern Management Islamic Boarding School of Development Entrepreneurship in Industrial Revolution Era. Panel ini termasuk yang diminati oleh para partisipan, ini dibuktikan dengan hadirnya dua rektor yaitu: Rektor IAIN Ponorogo Dr. Hj. S. Maryam Yusuf, M.Ag, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan Dr. H.Agus Purnomo, M.Ag, Dekan FEBI IAIN Ponorogo Dr. Luthfi Hadi Aminuddin, M.Ag beserta rombongan, dan Rektor STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Dr.Inayatillah, M.Ag beserta rombongan.
Salah satu rekomendasi yang menarik dari paper Harjoni dan disetujui oleh para partisipan yang hadir dalam panel Modern Management Islamic Boarding School of Development Entrepreneurship in Industrial Revolution Era. Jika Indonesia ingin market share perbankan syariah mengalami kenaikan yang signifikan dan mampu mengalahkan persentasi market share perbankan syariah Malaysia adalah dengan cara mengkonversikan Bank Pemerintah seperti Bank Mandiri, BNI, BTN dan BRI menjadi Bank Syariah, karena terbukti konversi yang dilakukan pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) dua daerah, yaitu BPD Aceh dan BPD NTB terbukti mampu meningkatkan persentasi market share perbankan syariah secara nasional walaupun, hingga awal 2019, market share perbankan syariah nasional hanya mampu mencapai 5,94%.
Acara AICIS merupakan acara akademik bergengsi yang dipadukan dengan ajang silaturrahmi para intelektual lintas generasi di Indonesia, yang patut dihadiri oleh para ilmuan yang cinta dan haus akan kajian-kajian terbaru. Karena itu, saudara Harjoni juga berharap keikutsertaannya dalam acara AICIS yang ke enam atau ketujuh kalinya ini, dapat memacu semangat teman-teman dosen di FEBI IAIN Lhokseumawe untuk berpartisipasi mengirimkan artikel penelitiannya ke even AICIS pada Tahun 2020, 2021 dan tahun-tahun berikutnya. Amin. Semoga….
Tags: FEBI, Harjoni, AICIS 2019