Lhokseumawe – Menghadapi resesi ekonomi yang dihadapi Indonesia saat ini, FEBI IAIN Lhokseumawe bekerjasama dengan tokoh-tokoh nasional menyelenggarakan Webinar Nasional Edisi Khusus dengan tema “Ekonomi Islam dan Bayang-Bayang Resesi Ekonomi”. Webinar ini bertujuan untuk menggali lebih dalam bagaimana peranan ekonomi Islam dalam menopang perekonomian Indonesia khususnya di masa resesi saat ini.
Gambar 1. Dr. H. Mukhtasar, S.Ag.,MA.
Dekan FEBI IAIN Lhokseumawe, Dr. H. Mukhtasar, S.Ag.,MA. dalam sambutannya mengapresiasi diadakannya kegiatan ini sebagai bentuk sumbangsih pemikiran kepada warga kampus dan masyarakat pada umumnya.
Gambar 2. Dr. H. Hafifuddin, M.Ag
Rektor IAIN Lhokseumawe, Dr. H. Hafifuddin, M.Ag, yang bertindak sebagai Keynote Speaker memaparkan bagaimana kondisi Aceh dan pendidikan khususnya yang terdampak resesi saat ini. Dr. Hafifuddin juga mengharapkan seluruh pihak dapat bersinergi untuk mengembangkan ekonomi syariah menjadi solusi di tengah resesi saat ini dan menjadi role model. Kegiatan webinar yang berlangsung pada Kamis, 15 Oktober 2020 ini menghadirkan dua pembicara Nasional, putera terbaik bangsa ini, Assoc. Prof. H. Sutan Emir Hidayat, SP.,MBA.,Ph.D (Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS RI) dan Dr. H. Irfan Syauqi Beik, SP.,M.Si. (Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI).
Gambar 3. Assoc. Prof. H. Sutan Emir Hidayat, SP., MBA., Ph.D
Dr. Emir merupakan diaspora yang sebelumnya menjabat pimpinan Business School pada University College of Bahrain yang saat ini bergabung di Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Republik Indonesia. Dr. Emir memaparkan dengan detail bagaimana kondisi perekonomian Indonesia saat ini , serta peranan ekonomi Islam dalam berbagai aspek. Dr. Emir juga menepis isu yang mengatakan bahwa tidak ada peranan ekonomi Islam dalam kondisi resesi saat ini, bahkan menurut data dari Bank Indonesia, ekonomi syariah menopang 80% PDB negara ini. Lebih lanjut, Beliau memaparkan bagaimana keseriusan pemerintah dalam mengembangkan ekonomi syariah, seperti pembentukan Kawasan Industri Halal, pencanangan Brand Ekonomi Syariah, Halal Port, serta yang terupdate adalah mendorong mergernya bank BUMN Himbara, BRI Syariah, BNI Syariah dan Bank Mandiri Syariah.
Gambar 4. Dr. H. Irfan Syauqi Beik, SP.,M.Si
Dr. Irfan Syauqi Beik yang didaulat menjadi pembicara ke dua, selain menjabat Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan di Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia juga tercatat sebagai dosen di Institut Pertanian Bogor. Dr. Irfan dalam paparannya juga melengkapi apa yang sudah disampaikan Dr. Emir sebelumnya perihal peran ekonomi Islam dimasa resesi saat ini. Dr. Irfan menekankan bagaimana peranan Zakat, Infaq dan Sedekah dalam membantu perekonomian terutama di masa resesi saat ini serta memaparkan dana zakat yang terhimpun terus mengalami peningkatan dari masa ke masa. Menutup presentasinya Dr. Irfan berharap ekonomi syariah saat ini memiliki implikasi bukan hanya sekedar seremonial, untuk itu perlu dilakukan peningkatan literasi dan edukasi.
Gambar 5. Suasana Webinar
Ada 360 orang peserta yang mendaftar dari seluruh Indonesia dalam kegiatan ini. Pendaftar dengan pendidikan akhir S3 8.6%, S2 43.1 %, S1 24.9 %, dan SMA 23.4%. Webinar ini dipandu oleh Angga Syahputra, S.E.I.,M.E.I. yang bertindak sebagai moderator dan Isra Maulina, SE.,M.Si., yang bertindak sebagai host. Keduanya merupakan Dosen FEBI IAIN Lhokseumawe.
Gambar 5. Muhammad Rafi
Pembukaan webinar ini juga menampilkan Sdr. Muhammad Rafi (13th), santri dari Pesantren Darul Huffazh Al Arief (Hafidzh 12 juz Alquran) yang membacakan Surah al-A’raf: 96-104. Antusiasme peserta dalam bertanya kepada pemateri membuat acara yang seharusnya selesai pada 12.15 WIB mundur hingga pukul 12.50 WIB. (AS)